Menjelang Idul Adha 2025: Ketahui Waktu, Niat, dan Kebajikan Puasa Tarwiyah dan Arafah
Menjelang perayaan Hari Raya Idul Adha tahun 1446 Hijriah, jemaah Muslim diminta mengingat kembali tentang dua kebiasaan sunnat yang sangat disarankan yaitu berpuasa pada hari Tarwiyah serta puasa di hari Arafah.
Walaupun tidak masuk ke dalam jenis puasa wajib, kedua hal ini menempati posisi tersendiri dalam hukum Islam. Terlebih lagi selama sepuluh hari awal bulan Dzulhijjah, yang dipandang sebagai masa-masa paling suci sepanjang tahun.
Pada saat kapan puasa Tarwiyah dan Arafah dijalankan?
Pada tahun ini, sesuai dengan perhitungan kalender Hijriyah nasional, diprediksikan bahwa puasa Tarwiyah akan terjadi pada hari Rabu, tanggal 4 Juni 2025, disusul oleh puasa Arafah yang direncanakan pada hari Kamis, tanggal 5 Juni 2025.
Tetapi, penting untuk ditekankan bahwa jadwal tersebut akan bergantung pada hasil dari sidang isbat pengumuman 1 Dzulhijjah yang dipimpin oleh Kementerian Agama Republik Indonesia.
Karena alasan tersebut, umat Muslim disarankan untuk menanti pernyataan resmi dari pemerintah terlebih dahulu sebelum memutuskan hari untuk berpuasa.
Apakah yang Dimaksud dengan Puasa Tarwiyah dan Arafah?
Puasa Tarwiyah dipraktekkan pada tanggal 8 Dzulhijjah, yang merupakan hari sebelum wukuf di Arafah.
Walaupun tak setenar puasa Arafah, kebiasaan ini dianggap sebagai langkah mempersiapkan rohani sebelum mencapai puncak ritual haji dan perayaan Iduladha.
Pada tanggal 9 Dzulhijjah adalah hari Puasa Arafah, dan disarankan sekali bagi Muslim yang bukan sedang menjalani ibadah haji untuk melakukannya.

Di hari ini, jemaah haji berkumpul di Padang Arafah untuk melakukan wukuf, yang merupakan rukun terpenting dalam ibadah haji.
Niat untuk puasa Tarwiyah dan Arafah
Sama seperti dengan ibadah puasa sunnat yang lain, niat bisa disampaikan dalam hati atau diucapkan sebelum waktu subuh: (Same as original sentence but with slight change) Niat untuk berpuasa sunnah dapat dipendam dalam hati ataupun diungkapkan lisan sebelum terbit fajar: (Neutral formal tone maintained)
1. Puasa Tarwiyah
- Nawaitu shaumu tarwiyah secara sunnah bagi Allah Ta'ala
- Artinya: "Saya berniat berpuasa pada hari Tarwiyah sebagai sunnah demi Allah Ta'ala."
2. Puasa Arafah
- Nawaitu shauma ‘arafah untuk menjadi sunnah kepada Allah Ta'ala.
- Artinya: "Saya berniat berpuasa pada hari Arafah, sebagai sunnah demi Allah Ta'ala."
Kesempurnaan yang Tidak Bisa Diabaikan
Puasa Arafah mempunyai keistimewaan sangat besar, menurut hadits riwayat Muslim, Nabi Muhammad SAW menyatakan bahwa berpuasa pada hari tersebut bisa melenyapkan dosa-dosa selama satu tahun sebelumnya dan sesudahnya.
Satu hadiah besar sebagai imbalan atas suatu amalan kecil yang bisa dijalankan oleh siapun.
Pada saat bersamaan, puasa Tarwiyah merupakan elemen penting dari upaya untuk merayakan sepuluh hari awal bulan Dzulhijjah dengan penuh gairah. Seperti yang dijelaskan dalam Al-Quran, periode ini diketahui sebagai "hari-hari yang terkenal" (al-ayyam al-ma'luhum).
Melakukan puasa di hari itu menunjukkan persiapan rohani sebelum menghadapi Idul Adha.
Bagi siapakah puasa ini dianjurkan?
Puasa pada hari Tarwiyah serta Arafah sangat disarankan untuk para Muslim yang bukan sedang menjalani ibadah haji.
Untuk jemaah haji yang saat ini berada di Mekkah, terutama pada tanggal Arafah, sebagaimana disarankan oleh para ahli agama, lebih baik tidak melakukan puasa supaya mereka dapat tetap bertenaga dalam melaksanakan wukuf yang merupakan pusat dari semua ritual ibadah haji tersebut. (*)
Tetap terhubung dengan informasi terkini yang banyak dibicarakan melalui kanal-kanal ini: Channel WA , Facebook , X (Twitter) , YouTube , Threads , Telegram