Harga CYBR dan TLKM Tertahan Akibat Momentum Pasar Kripto RI
JAKARTA – Perkembangan aset kripto di Indonesia saat ini menunjukkan peningkatan yang signifikan. Hal ini memberikan dampak langsung maupun tidak langsung terhadap berbagai emiten, baik yang bergerak dalam perdagangan kripto maupun sektor teknologi pendukung infrastruktur seperti CYBR yang menyediakan sistem keamanan siber, serta TLKM sebagai penyedia data center.
Selain kedua perusahaan tersebut, analis dari Kiwoom Sekuritas, Abdul Azis Setyo Wibowo, mengatakan bahwa emiten teknologi lainnya seperti DCII dan AREA juga bisa merasakan manfaat secara tidak langsung melalui meningkatnya permintaan layanan data center, cloud, dan keamanan digital.
"Sektor teknologi diproyeksikan tetap menjadi salah satu penggerak pasar pada tahun depan, didukung oleh tren digitalisasi dan ekspansi data center," ujarnya, Jumat (3/10/2025).
Namun, ia menyarankan investor untuk tetap waspada terhadap potensi rotasi sektoral. Kenaikan harga yang terlalu tinggi bisa memicu aksi ambil untung. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks saham sektor teknologi melejit paling tinggi secara year to date, mencapai 178,34% per penutupan Kamis (2/10/2025).
Dengan demikian, menurut Azis, tren bullish saham teknologi kemungkinan tetap prospektif, tetapi laju kenaikan bisa lebih moderat dibanding tahun ini. Hal ini tergantung pada kondisi makroekonomi, regulasi, dan kesinambungan adopsi digital di dalam negeri.
Sementara itu, untuk dampak langsung, Azis menilai emiten perdagangan aset kripto seperti PT Indokripto Koin Semesta Tbk. (COIN) berpotensi mencatat pertumbuhan pendapatan dan laba signifikan selama tren transaksi kripto tetap meningkat. Meskipun begitu, saham-saham ini memiliki sifat volatil dan sensitif terhadap perubahan harga aset digital maupun regulasi.
Dari sejumlah emiten yang berpeluang mendapatkan manfaat dari geliat pasar kripto, Kiwoom Sekuritas merekomendasikan saham PT ITSEC Asia Tbk. (CYBR) dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM).
"Kami merekomendasikan buy CYBR dengan target Rp1.450, dan TLKM hold dengan target Rp3.200," tambahnya.
Pada penutupan pasar hari ini, Jumat (3/10/2025), TLKM turun 1,92% ke Rp3.070, meskipun sejak awal tahun telah meningkat sebesar 13,28%. Sementara itu, CYBR ditutup naik 2,56% ke Rp1.200, atau sejak awal tahun naik sebesar 206,12%.
Berikut beberapa rekomendasi dari Kiwoom Sekuritas:
- CYBR (ITSEC Asia Tbk.): Dapat diperoleh dengan harga target Rp1.450. Saham ini menunjukkan kinerja yang kuat dan berpotensi tumbuh lebih lanjut.
- TLKM (Telkom Indonesia): Dianjurkan untuk dipegang (hold) dengan target harga Rp3.200. Meski sempat mengalami penurunan, saham ini tetap menjadi bagian penting dari sektor infrastruktur.
Perlu dicatat bahwa informasi ini hanya sebagai referensi dan tidak dimaksudkan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Pihak redaksi tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi yang diambil.