Warga Lapas Bondowoso Shalat Ghaib untuk Korban Ponpes Al Khoziny

Warga Binaan Lapas Bondowoso Gelar Sholat Ghaib untuk Korban Tragedi Pondok Pesantren Al Khoziny
Pada Senin (6/10/2025), warga binaan Lapas Kelas IIB Bondowoso menggelar sholat ghaib dan doa bersama sebagai bentuk empati dan dukungan bagi para korban tragedi ambruknya bangunan tiga lantai Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Sidoarjo. Kegiatan ini dilaksanakan di Masjid Al Ichwan yang berada dalam lingkungan Lapas Bondowoso.
Sholat ghaib dipimpin langsung oleh takmir masjid, Ustad Sunardji, dan diikuti oleh para warga binaan serta petugas lapas. Kegiatan ini menjadi wujud belasungkawa dan solidaritas dari keluarga besar Lapas Bondowoso terhadap para korban yang terkena dampak bencana tersebut.
Kepala Seksi Pembinaan Narapidana dan Anak Didik (Kasi Binadik), Mamat Rono, menjelaskan bahwa sholat ghaib dan doa bersama ini adalah bentuk doa dan kepedulian bagi korban yang meninggal dunia, yang belum ditemukan, maupun yang sedang dirawat. Menurutnya, kegiatan ini juga diharapkan dapat memberikan penguatan moral dan spiritual bagi keluarga korban, sekaligus menjadi bentuk dukungan bagi para petugas di lapangan yang masih berupaya melakukan evakuasi dan penanganan dampak bencana.
“Kami ikut berduka dan berharap para korban mendapat tempat terbaik di sisi Allah, serta keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan,” ujarnya.
Selain kegiatan di Lapas Bondowoso, berbagai elemen masyarakat dan organisasi di Jawa Timur juga menggelar sholat ghaib secara serentak pada Jumat (3/10/2025), termasuk di Kabupaten Bondowoso. Salah satu contohnya adalah kegiatan yang dilakukan oleh Ketua DPC Partai Golkar Bondowoso, Ady Kriesna, yang menyampaikan doa bersama dan salat ghaib untuk korban Ponpes Al Khoziny di Padepokan Sunan Kudus, Kecamatan Binakal.
“Kegiatan ini dilakukan serentak di seluruh Jawa Timur atas arahan DPD Golkar Jawa Timur. Pelaksanaannya dilakukan setelah sholat Jumat,” ungkap Ady.
Menurutnya, kegiatan tersebut merupakan wujud kepedulian dan dukungan moral bagi keluarga korban tragedi runtuhnya pondok pesantren tersebut. “Ini bentuk dukungan dan rasa kemanusiaan kami untuk keluarga korban,” tambahnya.
Berbagai Bentuk Keberagaman Dukungan
Selain kegiatan sholat ghaib, banyak komunitas dan organisasi lainnya juga turut berpartisipasi dalam memberikan dukungan kepada korban dan keluarga mereka. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya solidaritas dan kepedulian dalam situasi seperti ini.
- Kegiatan-kegiatan seperti ini tidak hanya membantu membangkitkan semangat dan kekuatan mental bagi para korban, tetapi juga menjadi bentuk simbolis dari kebersamaan dan kesadaran kolektif akan pentingnya perhatian terhadap sesama.
- Di tingkat lokal, partisipasi aktif dari tokoh masyarakat, organisasi keagamaan, dan lembaga swadaya masyarakat menunjukkan adanya kepedulian yang luas terhadap musibah yang menimpa.
- Selain itu, kegiatan ini juga menjadi momentum untuk memperkuat hubungan antara berbagai pihak, baik dari kalangan masyarakat umum maupun institusi resmi.
Peran Komunitas dalam Bencana
Dalam situasi seperti ini, peran komunitas sangat penting. Tidak hanya dalam hal bantuan logistik, tetapi juga dalam memberikan dukungan psikologis dan spiritual bagi para korban.
- Banyak komunitas dan organisasi memberikan bantuan berupa makanan, pakaian, dan perlengkapan kebutuhan dasar lainnya.
- Selain itu, kegiatan seperti doa bersama dan sholat ghaib menjadi cara untuk memberikan ketenangan dan penghiburan bagi keluarga korban.
- Dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat, kegiatan ini bisa menciptakan rasa percaya dan solidaritas yang lebih kuat.