Banjir Dahsyat Terjang Texas, 43 Tewas Termasuk 15 Anak, 27 Gadis Hilang

Sejak Jumat (4/7/2025) dini hari, Kerr County di Texas, Amerika Serikat (AS), dilanda banjir bandang.
Air mulai meluap sekitar pukul 04.00 hingga 05.00 waktu setempat, menyusul curah hujan ekstrem yang mengguyur daerah tersebut.
Tinggi air di Sungai Guadalupe mendadak meningkat hingga puluhan kaki.
Texas yang masih berusaha pulih dari terjangan banjir dahsyat mencatat setidaknya 43 korban meninggal, di antaranya 15 anak-anak.
Otoritas terkait menyatakan bahwa pencarian masih terus berlangsung untuk mencari puluhan orang yang belum ditemukan, termasuk 27 gadis dari perkemahan musim panas di sepanjang Sungai Guadalupe.
The Guardian melaporkan bahwa Sheriff Kerr County, Larry Leitha, membenarkan bahwa di antara korban meninggal dunia terdapat 28 orang dewasa dan 15 anak-anak.
Beberapa korban masih belum dapat diidentifikasi.
Reuters melaporkan bahwa hujan lebat yang turun sebelum fajar pada 4 Juli 2025 menyebabkan kenaikan permukaan Sungai Guadalupe hingga 26 kaki (8 meter) dalam waktu hanya 45 menit.
Arus air yang sangat kuat menerjang dan menghanyutkan rumah, kendaraan, serta perkemahan khusus perempuan yang sedang dipenuhi sekitar 750 peserta.
BBC melaporkan bahwa lebih dari 850 orang telah berhasil diselamatkan, dengan banyak di antaranya yang bertahan hidup dengan cara berpegangan pada pohon.
Gubernur Texas, Greg Abbott, telah menyetujui deklarasi bencana yang diperluas untuk membantu pelaksanaan operasi pencarian dan penyelamatan.
Menurut Suspilne, tim penyelamat memanfaatkan helikopter dan drone dalam upaya mencari para korban.
Operasi ini masih berada pada tahap pencarian dan penyelamatan, bukan pemulihan, dengan tujuan menemukan para korban yang mungkin masih selamat.
Salah satu korban, menurut Associated Press, adalah Renee Smajstrla, 9 tahun, yang telah dikonfirmasi meninggal oleh keluarganya.
Pamannya, Shawn Salta, menyampaikan rasa dukanya melalui media sosial, menuturkan bahwa Renee sempat menjalani masa kanak-kanak yang bahagia bersama teman-temannya sebelum musibah itu terjadi.
National Weather Service (NWS) telah mengeluarkan peringatan banjir bandang untuk beberapa wilayah di tengah Texas, memperingatkan akan situasi yang "sangat berbahaya" akibat potensi hujan lebat yang terus-menerus.
BBC melaporkan bahwa Letnan Gubernur Dan Patrick menyatakan kemungkinan sejumlah orang yang hilang sedang terjebak di lokasi tinggi atau tidak mampu berkomunikasi.
The Guardian juga menyorot kritik mengenai minimnya sistem peringatan dini di sejumlah daerah.
Hakim Rob Kelly, pejabat utama Kerr County, mengakui bahwa "kami tidak memiliki sistem peringatan" ketika ditanya mengapa evakuasi tidak dilakukan lebih cepat.
Di sisi lain, ahli meteorologi Avery Tomasco membela pihak NWS.
BBC melaporkan bahwa Tomasco mengatakan peringatan banjir bandang telah dikeluarkan hingga 12 jam sebelum kejadian, termasuk peringatan khusus untuk wilayah Hunt dan Ingram yang dikeluarkan tiga jam sebelum air sungai mulai naik.
Tanggapan Presiden Trump
Reuters melaporkan bahwa Presiden AS Donald Trump menyatakan pemerintahannya menjalin kerja sama yang erat dengan pemerintah negara bagian.
Melalui platform Truth Social, Trump dan Ibu Negara Melania menyampaikan doa untuk para korban.
Menteri Keamanan Dalam Negeri Christie Noem menyatakan bahwa pemerintah federal telah meminta bantuan dari Penjaga Pantai untuk membantu proses pencarian.
Namun, mantan Direktur NOAA Rick Spinrad memperingatkan bahwa pemotongan ribuan staf di Badan Cuaca Nasional selama era Trump dapat mengganggu kemampuan dalam memprediksi cuaca dan menangani respons darurat.
Intensitas hujan ekstrem di kawasan tersebut telah naik 20 persen sejak tahun 1900, dan diprediksi akan bertambah 10 persen lagi dalam dekade mendatang karena dampak krisis iklim.
Sungai-sungai yang biasanya tenang di Texas Hill Country berubah menjadi aliran deras yang berbahaya akibat tanah berbukit yang tipis tidak mampu menyerap curah hujan.
(/ Andari Wulan Nugrahani)