BREAKING NEWS

Bantuan Terhambat Akibat Pengepungan Militer Israel, Kelaparan di Gaza Memburuk Drastis

– Krisis kemanusiaan di Jalur Gaza semakin memburuk, dengan angka kematian anak-anak yang melonjak akibat kelaparan parah. Dalam 72 jam terakhir, tercatat 21 anak meninggal dunia.

Dilansir dari laman The Guardian pada Senin (28/7), kondisi tubuh anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan dan sistem imun yang belum sempurna membuat mereka lebih cepat terdampak kekurangan gizi.

Menurut laporan organisasi kemanusiaan, lebih dari 100 orang telah meninggal akibat kelaparan, dengan 80 di antaranya merupakan anak-anak.

Kelaparan ini terjadi bukan hanya karena kurangnya makanan, tetapi juga karena keterbatasan air bersih, obat-obatan, dan tempat tinggal. 

Anak-anak bahkan dilaporkan mengatakan kepada orang tua mereka bahwa mereka ingin mati agar bisa makan di surga.

Organisasi Kesehatan Dunia menyebut bencana kelaparan ini sebagai buatan manusia. Banyak pihak menilai bahwa pengepungan Israel terhadap Gaza telah menghalangi masuknya bantuan kemanusiaan dalam jumlah besar.

Jeda taktis yang dilakukan Israel selama beberapa jam per hari di beberapa wilayah Gaza tidak cukup untuk mengatasi krisis yang terus memburuk.

Deskripsi seperti genosida, pembersihan etnis, dan hukuman massal mulai dianggap tidak mampu lagi menggambarkan tingkat penderitaan yang dialami warga Palestina.

Warga Gaza kini tidak hanya menjadi korban pengeboman dan penembakan, tetapi juga menjadi korban kelaparan sistematis yang dapat dicegah jika akses bantuan dibuka.

Banyak pihak internasional, termasuk Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, menyerukan peningkatan bantuan dan menekan Israel untuk memenuhi janjinya.

Namun, pernyataan yang dilontarkan para pemimpin dunia dianggap tidak cukup, bahkan dinilai hampa dan membingungkan oleh lembaga-lembaga kemanusiaan seperti Oxfam.

Sementara itu, retorika politik dari sejumlah pemimpin dunia terus meningkat tanpa tindakan konkret. 

Pemerintah Israel di bawah kepemimpinan Benjamin Netanyahu dinilai tidak menunjukkan niat untuk mengubah arah kebijakannya.

Protes publik dinilai menjadi satu-satunya cara yang tersisa untuk mendorong tindakan nyata. Meski terlihat tidak efektif, tekanan massa telah membantu membuka sedikit jalur bantuan ke Gaza.

Para pengamat menilai bahwa satu-satunya langkah bermakna saat ini adalah memutus hubungan militer dan perdagangan dengan Israel, serta menghentikan segala bentuk justifikasi politik yang memperpanjang penderitaan rakyat sipil.

Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image