Kemenkes Minta Bantuan Kemhan Bangun 66 Rumah Sakit Tipe C di Daerah Rawan Papua

Kerja Sama Kemenkes dan Kemhan dalam Pembangunan Rumah Sakit di Daerah Rawan
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mendapatkan tugas dari pemerintah untuk membangun 66 rumah sakit tipe C di berbagai kabupaten dan kota di seluruh Indonesia. Salah satu daerah yang menjadi fokus adalah wilayah Papua, yang sering kali menghadapi tantangan terkait keamanan. Untuk memastikan pembangunan rumah sakit di daerah tersebut dapat berjalan dengan lancar, Kemenkes meminta bantuan dari Kementerian Pertahanan (Kemhan).
Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin di Kantor Kemhan pada hari Selasa (22/7). Dalam kesepakatan ini, TNI akan memberikan dukungan penuh kepada Kemenkes dalam pembangunan rumah sakit di daerah rawan seperti Papua Pegunungan, yang sering kali menjadi sasaran aksi kelompok tertentu.
Sjafrie menjelaskan bahwa tujuan dari kerja sama ini adalah untuk memastikan rencana pembangunan rumah sakit dapat terlaksana secara efektif. Tidak hanya itu, Kemhan dan TNI juga akan bekerja sama dengan Kemenkes dalam hal pelayanan kesehatan. Menurutnya, Kemhan dan TNI memiliki banyak rumah sakit yang sudah beroperasi dan bisa bekerja sama dengan rumah sakit di bawah Kemenkes.
Fokus pada Wilayah Papua dan Daerah Lain
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan bahwa beberapa kota dan kabupaten seperti Anambas, Konawe, Buton Tengah, Pulau Andaman, dan Papua menjadi target utama dalam pembangunan rumah sakit tipe C. Dari total 66 rumah sakit yang direncanakan, Kemenkes sudah melakukan groundbreaking untuk 22 rumah sakit.
Budi berharap bahwa dalam waktu satu tahun, sejumlah rumah sakit dapat selesai dibangun. Namun, ia menyadari bahwa ada tantangan khusus dalam pembangunan rumah sakit di daerah merah atau daerah hitam, khususnya di Papua. Hal ini membuat pihaknya memohon bantuan dari Kemhan agar proses pembangunan dapat berjalan dengan aman dan lancar.
Peran TNI dalam Pembangunan dan Pelayanan Kesehatan
Untuk mendukung pembangunan rumah sakit di daerah rawan, Budi menyarankan agar pasukan Zeni TNI turut serta dalam proyek tersebut. Ia menilai bahwa tenaga teknis dari TNI dapat membantu memastikan keamanan selama proses konstruksi. Selain itu, dokter dan tenaga kesehatan yang ditempatkan di rumah sakit tersebut dapat berasal dari Universitas Pertahanan (Unhan) atau tenaga kesehatan yang berada di bawah naungan TNI.
Budi menegaskan bahwa kerja sama antara Kemenkes dan Kemhan sangat penting untuk memastikan bahwa pembangunan rumah sakit tidak terganggu oleh ancaman keamanan. Ia berharap, dengan adanya bantuan dari TNI, semua proyek pembangunan rumah sakit dapat berjalan sesuai rencana dan memberikan manfaat bagi masyarakat di daerah-daerah yang membutuhkan.
Langkah Bersama untuk Meningkatkan Akses Kesehatan
Pembangunan 66 rumah sakit tipe C ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam meningkatkan akses layanan kesehatan di seluruh Indonesia. Dengan adanya kerja sama antara Kemenkes dan Kemhan, diharapkan dapat mempercepat proses pembangunan dan memastikan bahwa setiap rumah sakit yang dibangun dapat berfungsi secara optimal.
Selain itu, kolaborasi ini juga menjadi langkah strategis dalam menghadapi tantangan keamanan di daerah-daerah rawan. Dengan melibatkan TNI dalam pembangunan dan pelayanan kesehatan, diharapkan masyarakat di wilayah tersebut dapat lebih mudah mengakses layanan medis tanpa khawatir akan gangguan keamanan.
Dengan komitmen dari berbagai pihak, pembangunan rumah sakit tipe C di Indonesia, khususnya di Papua, diharapkan dapat segera rampung dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.